Keistimewaan Kota Mekkah dan Madinah

KEISTIMEWAAN KOTA MEKKAH

1. Allah SWT telah menjadikan kota ini sebagai kota suci dari semenjak penciptaan langi dan bumi

“Sesungguhnya kota ini, Allah telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Ia adalah kota suci dengan dasar kemuliaan yang Allah tetapkan sampai hari Kiamat “ 

(HR. Bukhari & Muslim)

2. Negeri yang aman dan tentram

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata : “Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala“. 

QS. Ibrahim ayat 35

3. Merupakan Tempat yang Paling dicintai oleh Nabi Muhammad SAW

Demi Allah, Engkau adalah sebaik­-baik bumi Allah, dan bumi Allah yang paling dicintai­Nya. Seandainya aku tidak terusir darimu, aku tidak akan keluar. 

(HR. Tirmidzi. Lihat Shahih Sunan Tirmidzi no. 3925).

KEISTIMEWAAN KOTA MADINAH

Madinah, kota suci kedua bagi umat Islam, memancarkan aura kedamaian dan ketenangan yang tak terlukiskan. Di sini, jejak sejarah Islam terukir indah, membawa kita kembali ke masa Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Keistimewaan Kota Madinah adalah

  1. Allah SWT telah menjadikan kota ini sebagai Tanah Haram

“Sesungguhnya Nabi Ibrahim menjadikan Kota Mekkah sebagai kota haram. Dan sesungguhnya aku menjadikan Kota Madinah juga sebagai kota haram”. (HR Muslim)

  1. Kota yang tetap dalam kebaikan

 “Kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Tidaklah seseorang meninggalkan Kota Madinah karena benci kepadanya kecuali Allah akan menggantikannya dengan orang yang lebih baik. Dan tidaklah seseorang tetap tegar atas kesusahan dan kesulitan Kota Madinah, niscaya aku akan menjadi saksi dan pemberi syafa’at baginya di hari kiamat”. (HR Muslim)

  1. Dilipatgandakannya pahala

Setiap kebaikan yang dilakukan di Kota Madinah akan diberikan pahala yang berlipat. Hal ini berbalik lurus dengan kemaksiatan yang dilakukan disana juga akan diberikan laknat berlipat, Sesuai dengan hadits Rasul, yaitu:

“(Wilayah) haram Kota Madinah yaitu wilayah yang terletak antara ‘Airin dan Tsaur. Barangsiapa yang membuat perkara baru (bid’ah) atau melindungi pelaku kebid’ahan maka dia akan mendapatkan laknat dari Allah, Malaikat dan seluruh manusia. Allah ‘Azza wa Jalla tidak akan menerima darinya ash sharf dan ‘adl”. (HR Bukhari dan Muslim)

Penulis: A. N. Albar

Scroll to Top